Rabu, 20 Mei 2015

Sholawat



Banyak sebagian orang bertanya, apakah manfaat sholawat??? Sebelum kita membicarakan manfaat sholawat terlebih dahulu ada baiknya kita mengetahui pengertian dari sholawat. Sholawat adalah permohonan kepada Allah agar memberikan Berkah dan Rahmat kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarganya dan para sahabatnya. Yang apabila diucapkan sebelum atau sesudah berdoa, menjadikan doa segera naik ke langit.

Sholawat disini ada 3 macam tingkatan, yakni:
1. Dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Yang berarti : Allah memberi rahmat kepada beliau.
2. Dari malaikat, yang berarti : Malaikat memintakan rahmat kepada beliau, dan
3. Dari manusia, yang berarti : manusia berdo'a (meminta) kepada Allah SWT, supaya menurunkan rahmat dan sebagainya.

Manfaat sholawat antara lain terdapat dalam beberapa nash Alqur'an dan hadist beliau sebagai berikut :

1.  Allah swt. Dan para malaikat   membacakan sholawat kepada Nabi Muhammad saw. Dan dianjurkan kepada kita (manusia) agar membaca sholawat kepada beliau,


Allah swt berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi; wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkan salam
kepadanya.” (QS. Al-Ahzab : 56)


2.  Siapa yang bersholawat satu kali, Allah akan menurunkan rahmat kepadanya sepuluh kali.


Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim no. 408)


3. Barang siapa yang bersholawat, akan dicatat untuknya sepuluh kebaikan dan dihapus sepuluh keburukannya. (H.R Ibnu Hibban)

4. Akan menjadi manusia yang terbaik pada hari kiamat

أولَى الناسِ بِيْ يوم القيامة أكثرُهم عليَّ صلاةً

“Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (HR. At-Tirmidzi)


5. Hari jum'at adalah hari yang paling utama, maka perbanyaklah bersholawat, dan bacaan sholawat akan diterima oleh Rasulullah saw.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إن من أفضل أيامكم يوم الجمعة فأكثروا علي من الصلاة فيه فإن صلاتكم معروضة علي قال فقالوا يا رسول الله وكيف تعرض صلاتنا عليك وقد أرمت قال يقولون بليت قال إن الله تبارك وتعالى حرم على الأرض أجساد الأنبياء صلى الله عليهم

“Hari jumat adalah hari yang paling utama. Oleh karena itu perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu. Karena sesungguhnya shalawat kalian itu sampai kepadaku”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin shalawat kami sampai kepadamu, sementara kelak engkau dikebumikan?”. Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala telah mengharamkan bumi untuk menghancurkan jasad para Nabi shallallahu ‘alaihim” (HR. Abu Daud)


6. Pelajaran Nabi saw. tentang sholawat yang dibaca
"Dari Muhammad Ka'eb bin Ujzah r.a berkata : Nabi saw. keluar (beranjangsana) kepada kami. Lalu kami berkata : Ya Rasulullah, kami telah mengerti mengucapkan salam kepadamu, tetapi bagaimana membaca sholawat kepadamu? Beliau bersabda, bacalah :


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa barrokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.” (H.R. Bukhari dan Muslim)


7. Siapa yang disebut (mendengar) nama Rasulullah saw. tidak menjawab dengan membaca sholawat, maka ia adalah orang yang bakhil, celaka dan hina.


Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

“Kehinaan bagi seseorang yang Namaku disebut didekatnya, namun dia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. at-Tirmidzi, al-Hakim)

Sholawat kepada Nabi adalah amalan yang diperintahkan oleh Allah ta'ala, sebagai bukti bahwa kita taat, patuh dan cinta terhadap Allah dan Rosul-Nya, maka hendaklah kita memperbanyak membaca sholawat kepada junjungan kita Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam setiap kesempatan dan keadaaan, tanpa ada batas jumlah, batas waktu dan tempat tertentu. Semoga kita semua dapat selalu  istiqomah menjadi hamba - hamba yang senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad saw. dan memperoleh keutamaannya. Amieen....








Senin, 11 Mei 2015

Nasehat Emas Imam Asy Syafi'i


Beliau rahimahullah berkata dalam kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi’i,

Aku melihat pemilik ilmu hidupnya mulia walau ia dilahirkan dari orangtua terhina.
Ia terus menerus menerus terangkat hingga pada derajat tinggi dan mulia.
Umat manusia mengikutinya dalam setiap keadaan laksana pengembala kambing ke sana sini diikuti hewan piaraan.
Jikalau tanpa ilmu umat manusia tidak akan merasa bahagia dan tidak mengenal halal dan haram.

Diantara keutamaan ilmu kepada penuntutnya adalah semua umat manusia dijadikan sebagai pelayannya.
Wajib menjaga ilmu laksana orang menjaga harga diri dan kehormatannya.
Siapa yang mengemban ilmu kemudian ia titipkan kepada orang yang bukan ahlinya karena kebodohannya maka ia akan mendzoliminya.

Wahai saudaraku, ilmu tidak akan diraih kecuali dengan enam syarat dan akan aku ceritakan perinciannya dibawah ini:
1. Cerdik,
2. Perhatian tinggi,
3. Sungguh-sungguh,
4. Bekal,
5. Dengan bimbingan guru dan
6. Panjangnya masa.

Setiap ilmu selain Al-Qur’an melalaikan diri kecuali ilmu hadits dan fikih dalam beragama.
Ilmu adalah yang berdasarkan riwayat dan sanad maka selain itu hanya was-was setan.

Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru.
Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya.
Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walau sebentar,
Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.
Dan barangsiapa ketinggalan belajar di masa mudanya,
Maka bertakbirlah untuknya empat kali karena kematiannya.
Demi Allah hakekat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa.
Bila keduanya tidak ada maka tidak ada anggapan baginya.

Tujuan dari ilmu adalah mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukannya yang bertengger di kepala.

Ilmu adalah tanaman kebanggaan maka hendaklah Anda bangga dengannya. Dan berhati-hatilah bila kebanggaan itu terlewatkan darimu.
Ketahuilah ilmu tidak akan didapat oleh orang yang pikirannya tercurah pada makanan dan pakaian.
Pengagum ilmu akan selalu berusaha baik dalam keadaan telanjang dan berpakaian.
Jadikanlah bagi dirimu bagian yang cukup dan tinggalkan nikmatnya tidur
Mungkin suatu hari kamu hadir di suatu majelis menjadi tokoh besar di tempat majelis itu.

***
Sumber : Artikel Muslimah.or.id